Home » Konflik Timur Tengah » Kenapa Gaza Diblokade Sejarah, Dampak, dan Upaya Penyelesaian

Kenapa Gaza Diblokade Sejarah, Dampak, dan Upaya Penyelesaian

heri kontributor 23 Jan 2025 73

Kenapa Gaza diblokade? Pertanyaan ini telah menggema di dunia internasional selama lebih dari satu dekade. Blokade Gaza, yang dimulai pada tahun 2007, merupakan isu kompleks yang melibatkan berbagai aktor, kepentingan, dan konsekuensi yang luas. Blokade ini tidak hanya membatasi akses ekonomi dan kemanusiaan bagi penduduk Gaza, tetapi juga menimbulkan pertanyaan mendalam tentang hukum internasional dan tanggung jawab moral negara-negara dunia.

Artikel ini akan menelusuri sejarah blokade Gaza, menganalisis dampaknya terhadap berbagai aspek kehidupan di Gaza, serta mengkaji perspektif berbagai pihak yang terlibat. Kita akan melihat bagaimana blokade tersebut telah melanggar hukum humaniter internasional, serta upaya-upaya yang dilakukan untuk mengakhirinya. Dengan memahami kompleksitas permasalahan ini, kita dapat lebih baik menilai situasi dan mendukung solusi yang berkelanjutan.

Latar Belakang Blokade Gaza

Blokade Gaza, yang dimulai pada tahun 2007, merupakan peristiwa kompleks yang telah berdampak signifikan terhadap kehidupan penduduk Gaza. Pemahaman yang komprehensif tentang latar belakang blokade ini krusial untuk menganalisis dampaknya yang luas dan berkelanjutan.

Sejarah Blokade Gaza (Sejak 2007), Kenapa gaza diblokade

Setelah Hamas memenangkan pemilihan umum Palestina pada tahun 2006 dan kemudian mengambil alih kendali Gaza pada Juni 2007, Israel dan Mesir memberlakukan blokade darat, laut, dan udara terhadap wilayah tersebut. Blokade ini awalnya dibenarkan sebagai langkah keamanan untuk mencegah Hamas, yang dianggap sebagai organisasi teroris oleh Israel dan beberapa negara lain, dari memperoleh senjata dan melancarkan serangan. Namun, blokade tersebut telah mengalami evolusi dan perubahan dalam tingkat keparahannya selama bertahun-tahun, dengan periode pengetatan dan pelonggaran yang dipengaruhi oleh berbagai faktor politik dan keamanan regional.

Aktor Utama yang Terlibat dalam Penerapan Blokade

Blokade Gaza melibatkan beberapa aktor utama. Israel memainkan peran paling signifikan dalam penerapan blokade laut dan darat, dengan kontrol ketat atas perbatasan dan titik masuk ke Gaza. Mesir, meskipun memiliki hubungan yang rumit dengan Hamas, juga turut berperan dalam membatasi pergerakan orang dan barang melalui perbatasan Rafah. Komunitas internasional, termasuk PBB dan berbagai organisasi kemanusiaan, telah terlibat dalam upaya untuk meringankan dampak blokade, namun efektivitas upaya tersebut seringkali terbatas.

Tujuan Resmi Blokade Gaza

Tujuan resmi yang diklaim oleh pihak-pihak yang menerapkan blokade adalah untuk mencegah penyelundupan senjata ke Gaza dan untuk mencegah Hamas melakukan serangan terhadap Israel. Namun, kritikus berpendapat bahwa blokade tersebut telah digunakan sebagai alat untuk menghukum penduduk sipil dan melemahkan pemerintahan Hamas. Klaim tentang pencegahan penyelundupan senjata sering dipertanyakan mengingat adanya laporan tentang barang-barang tertentu yang masih dapat masuk ke Gaza melalui jalur penyelundupan.

Dampak Blokade terhadap Infrastruktur Ekonomi Gaza

Blokade Gaza telah mengakibatkan kerusakan ekonomi yang parah. Pembatasan akses terhadap bahan baku, peralatan, dan pasar telah menghambat pertumbuhan sektor-sektor ekonomi penting, seperti pertanian, perikanan, dan manufaktur. Kemampuan Gaza untuk mengekspor produk-produknya juga sangat terbatas, menyebabkan penurunan pendapatan dan peningkatan kemiskinan. Infrastruktur yang rusak akibat konflik berulang dan kurangnya akses terhadap bahan bangunan untuk perbaikan juga memperburuk situasi ekonomi.

Perbandingan Kondisi Ekonomi Gaza Sebelum dan Sesudah Blokade

Tahun PDB per Kapita (USD) Tingkat Pengangguran (%) Akses terhadap Air Bersih (%)
2006 (Sebelum Blokade) Perkiraan: 1500-2000 Perkiraan: 25-30 Perkiraan: 90
2023 (Sesudah Blokade) Perkiraan: < 1000 Perkiraan: > 50 Perkiraan: 70 (menurun karena kerusakan infrastruktur)

Catatan: Data-data di atas merupakan perkiraan dan dapat bervariasi tergantung pada sumber yang digunakan. Keterbatasan data yang akurat karena blokade sendiri membuat pengumpulan data ekonomi yang reliabel menjadi sangat sulit.

Aspek Hukum Internasional Blokade Gaza

Blokade Gaza, yang telah berlangsung selama lebih dari satu dekade, telah memicu perdebatan sengit mengenai kepatuhannya terhadap hukum internasional. Analisis hukum internasional terhadap blokade ini krusial untuk memahami implikasi kemanusiaan dan hukumnya. Berikut ini akan diuraikan beberapa aspek hukum internasional yang relevan dengan blokade Gaza.

Konvensi dan Hukum Internasional yang Relevan

Blokade Gaza harus dikaji berdasarkan berbagai instrumen hukum internasional, termasuk Piagam PBB, hukum humaniter internasional (IHL), dan hukum hak asasi manusia (HAM). Piagam PBB menekankan prinsip kedaulatan negara dan larangan penggunaan kekerasan terhadap integritas teritorial negara lain. IHL, khususnya Konvensi Jenewa Keempat, mengatur perlakuan terhadap penduduk sipil di wilayah pendudukan. Sementara itu, hukum HAM, seperti Kovenan Internasional tentang Hak-Hak Ekonomi, Sosial dan Budaya (ICESCR), menjamin hak-hak dasar seperti hak atas kesehatan, makanan, dan air bersih bagi semua individu.

Kesesuaian Blokade Gaza dengan Hukum Humaniter Internasional

Terdapat perdebatan yang signifikan mengenai apakah blokade Gaza sesuai dengan hukum humaniter internasional. Para kritikus berpendapat bahwa blokade tersebut menimbulkan penderitaan yang tidak semestinya bagi penduduk sipil Gaza, membatasi akses mereka terhadap barang-barang esensial, dan melanggar prinsip proporsionalitas dan perbedaan dalam IHL. Mereka menunjuk pada angka kematian dan cedera sipil yang tinggi akibat serangan militer dan pembatasan akses terhadap perawatan medis sebagai bukti pelanggaran IHL.

Di sisi lain, pendukung blokade berargumen bahwa tindakan tersebut merupakan langkah keamanan yang diperlukan untuk mencegah serangan dari Gaza dan melindungi warga sipil Israel.

Pelanggaran Hukum Internasional yang Mungkin Terjadi

Beberapa pelanggaran hukum internasional yang mungkin terjadi akibat blokade Gaza meliputi pelanggaran hak asasi manusia, seperti hak atas kesehatan, pendidikan, dan pekerjaan; pelanggaran IHL, seperti pelanggaran prinsip proporsionalitas dan perbedaan dalam serangan militer; dan pelanggaran hukum kemanusiaan internasional, seperti penolakan akses bantuan kemanusiaan bagi penduduk sipil yang membutuhkan. Pembatasan akses terhadap barang-barang esensial, termasuk bahan bangunan, juga dapat dianggap sebagai pelanggaran terhadap hak untuk hidup dan perkembangan yang layak.

Pendapat Berbagai Badan Hukum Internasional

Berbagai badan hukum internasional telah mengeluarkan pernyataan dan laporan mengenai legalitas blokade Gaza. Beberapa badan, seperti Dewan Hak Asasi Manusia PBB, telah mengkritik blokade tersebut dan menyatakan keprihatinan atas dampaknya terhadap penduduk sipil. Laporan-laporan dari organisasi HAM internasional juga secara konsisten mendokumentasikan pelanggaran hak asasi manusia yang terjadi akibat blokade. Namun, pendapat mengenai legalitas blokade tersebut tetap beragam dan terpolarisasi, mencerminkan kompleksitas situasi politik dan hukum yang ada.

Poin-Poin Penting Resolusi PBB yang Berkaitan dengan Blokade Gaza

  • Banyak resolusi PBB yang mengutuk blokade Gaza dan menyerukan pencabutan blokade tersebut. Resolusi-resolusi ini menekankan perlunya menghormati hukum internasional dan memastikan akses bagi penduduk Gaza terhadap barang-barang esensial dan bantuan kemanusiaan.
  • Beberapa resolusi juga menyerukan penyelidikan independen terhadap pelanggaran hukum internasional yang terjadi di Gaza, termasuk pelanggaran IHL dan HAM.
  • Resolusi-resolusi ini juga menekankan pentingnya solusi politik yang adil dan berkelanjutan untuk konflik Israel-Palestina, yang mencakup pengakhiran blokade Gaza dan penghormatan terhadap hak-hak rakyat Palestina.

Dampak Humaniter Blokade Gaza

Blokade Gaza, yang telah berlangsung selama lebih dari satu dekade, telah menimbulkan dampak humaniter yang sangat serius bagi penduduknya. Pembatasan akses terhadap barang-barang penting, termasuk bahan makanan, obat-obatan, dan bahan bangunan, telah menciptakan krisis kemanusiaan yang meluas dan terus memburuk. Dampaknya terasa di berbagai sektor kehidupan, mulai dari kesehatan dan pendidikan hingga ketersediaan pangan dan air bersih, serta kesehatan mental penduduknya.

Dampak Blokade terhadap Akses Layanan Kesehatan di Gaza

Blokade telah secara signifikan membatasi akses warga Gaza terhadap layanan kesehatan yang memadai. Kekurangan obat-obatan vital, peralatan medis yang rusak, dan kesulitan bagi tenaga medis untuk mendapatkan pelatihan dan spesialisasi telah mengakibatkan peningkatan angka kematian dan morbiditas. Rumah sakit seringkali kekurangan tempat tidur, peralatan, dan tenaga medis yang terlatih, sehingga pasien harus menunggu lama untuk mendapatkan perawatan, bahkan untuk kasus-kasus darurat.

Pembatasan pergerakan juga menghambat akses pasien ke perawatan medis di luar Gaza, termasuk perawatan spesialis yang tidak tersedia di wilayah tersebut. Akibatnya, banyak warga Gaza yang meninggal karena penyakit yang seharusnya dapat diobati.

Dampak Blokade terhadap Akses Pendidikan di Gaza

Sistem pendidikan di Gaza juga terdampak parah oleh blokade. Kerusakan infrastruktur sekolah akibat konflik berulang, kekurangan buku teks dan peralatan pendidikan, serta kurangnya kesempatan bagi guru untuk meningkatkan keterampilan mereka telah menurunkan kualitas pendidikan. Banyak sekolah beroperasi dengan kapasitas terbatas, dengan kelas yang terlalu padat dan kurangnya sumber daya. Pembatasan pergerakan juga menyulitkan siswa untuk mengakses pendidikan tinggi di luar Gaza.

Akibatnya, kesempatan kerja dan mobilitas sosial bagi generasi muda Gaza sangat terbatas.

Dampak Blokade terhadap Ketersediaan Pangan dan Air Bersih di Gaza

Blokade telah menyebabkan kekurangan pangan dan air bersih yang kronis di Gaza. Pembatasan impor bahan makanan dan pertanian telah menyebabkan harga pangan yang tinggi dan akses yang terbatas bagi banyak keluarga. Sistem irigasi yang rusak dan terbatasnya akses ke air bersih telah menyebabkan penurunan produksi pertanian dan meningkatkan risiko penyakit yang terkait dengan air. Akibatnya, malnutrisi, khususnya pada anak-anak, menjadi masalah yang serius dan terus meningkat.

Dampak Psikologis Blokade terhadap Penduduk Gaza

Blokade telah menimbulkan dampak psikologis yang signifikan terhadap penduduk Gaza. Kehidupan di bawah blokade yang berkepanjangan, dengan pembatasan pergerakan, ancaman kekerasan, dan ketidakpastian masa depan, telah menyebabkan peningkatan angka depresi, kecemasan, dan trauma psikologis. Anak-anak khususnya rentan terhadap dampak psikologis blokade, dengan banyak yang mengalami gangguan stres pasca-trauma (PTSD) dan masalah kesehatan mental lainnya. Kurangnya akses ke layanan kesehatan mental yang memadai semakin memperburuk situasi ini.

Laporan Organisasi Kemanusiaan Internasional

Banyak organisasi kemanusiaan internasional, seperti UNRWA dan berbagai NGO, telah mengeluarkan laporan yang mendokumentasikan krisis kemanusiaan di Gaza akibat blokade. Laporan-laporan tersebut secara konsisten menyoroti dampak yang menghancurkan dari blokade terhadap kesehatan, pendidikan, dan kesejahteraan penduduk Gaza. Sebagai contoh, laporan PBB seringkali menyebutkan tingginya angka pengangguran, kemiskinan, dan kekurangan pangan sebagai konsekuensi langsung dari blokade. Mereka juga mencatat penurunan tajam dalam kualitas hidup dan peningkatan kebutuhan bantuan kemanusiaan.

Perspektif Berbagai Pihak Terhadap Blokade Gaza: Kenapa Gaza Diblokade

Blokade Gaza, yang telah berlangsung selama lebih dari satu dekade, telah menimbulkan berbagai perspektif dan interpretasi dari berbagai pihak yang terlibat. Pemahaman yang komprehensif mengenai situasi ini memerlukan analisis mendalam terhadap sudut pandang Pemerintah Israel, Pemerintah Palestina, masyarakat internasional, organisasi HAM, dan penduduk Gaza sendiri.

Perspektif Pemerintah Israel

Pemerintah Israel membenarkan blokade Gaza sebagai langkah keamanan yang diperlukan untuk mencegah penyelundupan senjata dan mencegah serangan dari kelompok-kelompok militan. Mereka berpendapat bahwa blokade bertujuan untuk melindungi warga sipil Israel dan menjaga stabilitas regional. Pembatasan pergerakan barang dan orang, menurut Israel, merupakan tindakan yang proporsional untuk menghadapi ancaman keamanan yang dihadapi.

Perspektif Pemerintah Palestina

Pemerintah Palestina mengecam blokade Gaza sebagai tindakan kolektif yang melanggar hukum internasional dan hak asasi manusia. Mereka menekankan dampak buruk blokade terhadap kehidupan warga sipil, termasuk keterbatasan akses terhadap makanan, obat-obatan, bahan bangunan, dan kesempatan kerja. Blokade, menurut Palestina, telah menyebabkan kemiskinan, pengangguran tinggi, dan krisis kemanusiaan yang parah di Gaza.

Pandangan Masyarakat Internasional

Masyarakat internasional memiliki pandangan yang beragam terhadap blokade Gaza. Beberapa negara mendukung tindakan Israel dengan alasan keamanan, sementara yang lain mengkritik blokade tersebut karena dampaknya terhadap penduduk sipil. Organisasi internasional seperti PBB telah berulang kali menyerukan diakhirinya blokade dan peningkatan bantuan kemanusiaan bagi Gaza. Perdebatan internasional ini seringkali terpolarisasi, dengan beberapa negara yang lebih menekankan pada aspek keamanan dan yang lain pada aspek kemanusiaan.

Pernyataan Organisasi HAM Internasional

Banyak organisasi HAM internasional telah mengeluarkan pernyataan yang mengkritik blokade Gaza. Mereka mendokumentasikan pelanggaran hak asasi manusia yang terjadi akibat blokade, termasuk pembatasan akses terhadap perawatan kesehatan, pendidikan, dan air bersih. Organisasi-organisasi ini menyerukan diakhirinya blokade dan meminta pertanggungjawaban atas pelanggaran hak asasi manusia yang terjadi.

  • Contoh pernyataan: “Blokade Gaza merupakan pelanggaran sistematis terhadap hukum humaniter internasional dan hak asasi manusia. Pembatasan yang ketat terhadap akses terhadap kebutuhan dasar telah menyebabkan penderitaan yang tidak dapat diterima bagi penduduk sipil.”

Pernyataan Warga Gaza

“Hidup di Gaza seperti hidup di penjara terbuka. Kami kekurangan makanan, obat-obatan, dan pekerjaan. Anak-anak kami menderita karena kurangnya akses terhadap pendidikan dan perawatan kesehatan yang memadai. Kami hanya ingin hidup dengan damai dan bermartabat.”

Upaya-Upaya untuk Mengakhiri Blokade Gaza

Blokade Gaza, yang telah berlangsung selama lebih dari satu dekade, telah menimbulkan penderitaan yang luar biasa bagi penduduk sipil. Berbagai upaya telah dilakukan oleh komunitas internasional dan organisasi kemanusiaan untuk mengakhiri blokade ini dan meringankan dampaknya. Upaya-upaya tersebut melibatkan diplomasi internasional, peran organisasi internasional, dan inisiatif kemanusiaan yang bertujuan untuk memastikan akses penduduk Gaza terhadap kebutuhan dasar seperti makanan, air, perawatan kesehatan, dan pendidikan.

Upaya Diplomasi Internasional

Berbagai negara dan organisasi regional telah berupaya melalui jalur diplomasi untuk mengakhiri blokade Gaza. PBB, melalui Dewan Keamanan dan berbagai badan terkait, telah mengeluarkan resolusi dan pernyataan yang menyerukan diakhirinya blokade. Uni Eropa juga secara konsisten mendesak Israel untuk melonggarkan pembatasan. Namun, upaya-upaya diplomasi ini seringkali menemui jalan buntu karena perbedaan pandangan dan kepentingan yang berseberangan antara pihak-pihak yang terlibat.

Peran Organisasi Internasional dalam Meringankan Dampak Blokade

Organisasi internasional seperti PBB, melalui badan-badan seperti UNRWA (Badan Bantuan dan Pekerjaan PBB untuk Pengungsi Palestina di Timur Dekat) dan WHO (Organisasi Kesehatan Dunia), memainkan peran penting dalam meringankan dampak blokade. UNRWA menyediakan bantuan makanan, perawatan kesehatan, dan pendidikan bagi pengungsi Palestina di Gaza. WHO membantu memastikan akses penduduk Gaza terhadap layanan kesehatan yang memadai. Meskipun bantuan ini signifikan, namun tetap tidak mampu mengatasi sepenuhnya kebutuhan yang sangat besar akibat blokade.

Inisiatif-Inisiatif Kemanusiaan untuk Membantu Penduduk Gaza

Sejumlah organisasi non-pemerintah (LSM) internasional dan lokal telah menjalankan berbagai inisiatif kemanusiaan untuk membantu penduduk Gaza. Inisiatif ini meliputi penyediaan bantuan makanan, air bersih, obat-obatan, dan dukungan pendidikan. Banyak LSM juga bekerja untuk membangun kembali infrastruktur yang rusak akibat konflik dan meningkatkan akses terhadap layanan kesehatan dan sanitasi. Bantuan ini seringkali disampaikan melalui jalur-jalur yang rumit dan terkendala oleh pembatasan akses yang diberlakukan dalam blokade.

Daftar Organisasi Internasional yang Terlibat dalam Bantuan Kemanusiaan untuk Gaza

  • UNRWA (Badan Bantuan dan Pekerjaan PBB untuk Pengungsi Palestina di Timur Dekat)
  • WHO (Organisasi Kesehatan Dunia)
  • UNICEF (Dana Anak-Anak Perserikatan Bangsa-Bangsa)
  • WFP (Program Pangan Dunia)
  • ICRC (Komite Internasional Palang Merah)
  • MSF (Médecins Sans Frontières/Dokter Tanpa Batas)

Daftar ini tidaklah lengkap, dan banyak organisasi lain yang juga berkontribusi dalam bantuan kemanusiaan di Gaza.

Rencana Aksi untuk Mengurangi Dampak Blokade terhadap Penduduk Gaza

Suatu rencana aksi yang efektif membutuhkan pendekatan multi-faceted yang melibatkan tekanan diplomatik yang berkelanjutan, peningkatan bantuan kemanusiaan, dan pembangunan ekonomi berkelanjutan di Gaza. Hal ini termasuk:

Langkah Penjelasan
Meningkatkan tekanan diplomatik internasional Mendesak pihak-pihak yang terlibat untuk berkompromi dan mencari solusi damai yang mengakhiri blokade.
Peningkatan bantuan kemanusiaan Meningkatkan pendanaan dan aksesibilitas bantuan bagi organisasi kemanusiaan yang beroperasi di Gaza.
Investasi dalam pembangunan ekonomi Mendukung proyek-proyek yang menciptakan lapangan kerja dan meningkatkan perekonomian Gaza.
Membangun infrastruktur Membangun kembali infrastruktur yang rusak dan meningkatkan akses terhadap layanan dasar.
Memperkuat lembaga-lembaga lokal Memberdayakan masyarakat lokal untuk mengatasi tantangan yang dihadapi.

Penutup

Blokade Gaza merupakan krisis kemanusiaan yang berkepanjangan, yang akar penyebabnya terletak pada konflik politik yang kompleks dan berkelanjutan. Meskipun berbagai upaya telah dilakukan untuk meringankan dampak blokade, solusi yang komprehensif dan berkelanjutan masih belum terwujud. Memahami berbagai perspektif dan dampaknya, baik ekonomi, sosial, maupun politik, menjadi kunci untuk mendesak penyelesaian yang adil dan bermartabat bagi penduduk Gaza.

Comments are not available at the moment.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked*

*

*

Related post
Israel Bunuh Perawat Palestina di Perbatasan Gaza

heri kontributor

21 Jan 2025

Israel bunuh perawat Palestina di perbatasan Gaza, peristiwa tragis ini mengguncang dunia dan menyoroti kembali konflik berkepanjangan antara Israel dan Palestina. Kejadian tersebut menimbulkan kecaman internasional dan mempertanyakan komitmen terhadap hukum humaniter internasional. Insiden ini terjadi di tengah meningkatnya ketegangan di wilayah tersebut, menambah kompleksitas situasi kemanusiaan yang sudah rapuh di Gaza. Kronologi kejadian, reaksi …

Gaza Freedom Flotilla adalah upaya bantuan kemanusiaan

heri kontributor

20 Jan 2025

Gaza Freedom Flotilla adalah serangkaian upaya pengiriman bantuan kemanusiaan ke Jalur Gaza yang terkepung. Peristiwa ini bukan hanya sekadar pelayaran, tetapi juga menjadi simbol perjuangan kemanusiaan dan politik internasional yang kompleks. Berbagai kapal, membawa bantuan medis dan kebutuhan pokok, berusaha menembus blokade laut yang diberlakukan Israel. Namun, perjalanan ini kerap diwarnai insiden dan konflik yang …

Bom Meledak di Gaza Tewaskan Tentara

heri kontributor

18 Jan 2025

Bom meledak di Gaza menewaskan tentara, peristiwa tragis yang kembali mengguncang wilayah konflik tersebut. Ledakan dahsyat ini menimbulkan korban jiwa dan kerusakan infrastruktur, menambah keprihatinan atas situasi kemanusiaan yang rapuh di Gaza. Peristiwa ini memicu reaksi beragam dari berbagai pihak, baik nasional maupun internasional, dan menimbulkan pertanyaan serius tentang stabilitas keamanan di kawasan tersebut. Latar …

Aksi Militer Israel di Gaza Konflik dan Dampaknya

heri kontributor

17 Jan 2025

Aksi militer Israel di Gaza merupakan konflik berulang yang telah menorehkan luka mendalam bagi kedua belah pihak. Peristiwa ini bukan hanya sekadar pertempuran militer, melainkan juga tragedi kemanusiaan yang kompleks, diwarnai oleh sejarah panjang perselisihan, perebutan wilayah, dan perbedaan pandangan politik yang tajam. Konflik ini melibatkan berbagai aktor, mulai dari kelompok militan Palestina hingga tentara …

50 Warga Palestina Terluka Tembak di Gaza

heri kontributor

17 Jan 2025

50 Warga Palestina Terluka Tembak dalam aksi damai di Gaza. Insiden ini menyoroti kembali tensi politik yang tinggi di wilayah tersebut, memicu kecaman internasional dan menimbulkan kekhawatiran akan dampak kemanusiaan yang signifikan. Penembakan yang terjadi di tengah demonstrasi damai ini menandai eskalasi terbaru dalam konflik berkepanjangan antara Israel dan Palestina, menimbulkan pertanyaan serius tentang pelanggaran …

Kondisi Gaza Sekarang Krisis Kemanusiaan dan Politik

heri kontributor

17 Jan 2025

Kondisi Gaza sekarang tengah menghadapi krisis kemanusiaan dan politik yang kompleks. Situasi ini ditandai dengan blokade berkepanjangan, konflik berulang, dan dampaknya yang menghancurkan terhadap warga sipil. Akses terbatas terhadap sumber daya dasar seperti makanan, air bersih, dan layanan kesehatan semakin memperburuk penderitaan penduduk Gaza. Konflik yang terus berlanjut juga mengakibatkan kerusakan infrastruktur vital, seperti rumah …