Home » Pendidikan » Guru Belajar AKM Persiapan dan Implementasi

Guru Belajar AKM Persiapan dan Implementasi

heri kontributor 23 Jan 2025 75

Guru Belajar AKM: Persiapan dan implementasi Asesmen Kompetensi Minimum (AKM) menjadi tantangan sekaligus peluang bagi guru di seluruh Indonesia. AKM, yang menekankan pada kemampuan literasi dan numerasi, menuntut perubahan paradigma pembelajaran yang lebih holistik dan berpusat pada siswa. Artikel ini akan membahas persiapan yang perlu dilakukan guru, implementasi AKM dalam pembelajaran, analisis hasil, dan pengembangan kompetensi guru agar siap menghadapi era pendidikan baru ini.

Dari merencanakan pembelajaran berbasis AKM hingga menganalisis hasil dan melakukan tindak lanjut, panduan ini akan memberikan gambaran lengkap dan praktis bagi guru untuk meningkatkan kualitas pembelajaran dan membantu siswa mencapai potensi terbaiknya. Diskusi ini akan mencakup strategi efektif, contoh RPP, dan sumber belajar yang relevan untuk mendukung guru dalam perjalanan belajar mereka menuju implementasi AKM yang sukses.

Persiapan Guru Menghadapi AKM: Guru Belajar Akm

Asesmen Kompetensi Minimum (AKM) merupakan tantangan sekaligus peluang bagi guru dalam meningkatkan kualitas pembelajaran. Persiapan yang matang dan komprehensif sangat krusial untuk memastikan guru mampu menghadapi AKM dengan percaya diri dan efektif mengaplikasikannya dalam proses pembelajaran sehari-hari.

Materi Pembelajaran Relevan dengan AKM untuk Guru SD/SMP/SMA

Materi pembelajaran yang relevan dengan AKM perlu disesuaikan dengan jenjang pendidikan. Berikut beberapa contoh materi yang dapat diintegrasikan dalam pelatihan guru:

  • SD: Literasi membaca teks naratif dan informatif sederhana, numerasi meliputi operasi hitung dasar dan pemecahan masalah kontekstual.
  • SMP: Literasi membaca teks kompleks, menganalisis informasi, dan menyimpulkan; numerasi meliputi aljabar dasar, geometri, dan statistika sederhana.
  • SMA: Literasi membaca dan menganalisis teks kritis, interpretasi data, dan penalaran; numerasi meliputi aljabar lanjut, kalkulus dasar, dan statistika inferensial.

Strategi Efektif dalam Merencanakan Pembelajaran Berbasis AKM

Perencanaan pembelajaran berbasis AKM memerlukan pendekatan yang terstruktur dan terintegrasi. Hal ini mencakup:

  1. Analisis Kurikulum: Menyesuaikan materi pembelajaran dengan kompetensi dasar dan indikator pencapaian kompetensi yang diukur dalam AKM.
  2. Pengembangan Instrumen Penilaian: Membuat soal-soal latihan dan tes yang selaras dengan tipe soal AKM, seperti soal pilihan ganda, uraian, dan esai.
  3. Pemilihan Metode Pembelajaran: Memilih metode pembelajaran yang aktif, inovatif, dan efektif untuk mengembangkan literasi dan numerasi siswa, misalnya pembelajaran berbasis proyek, diskusi kelompok, dan presentasi.
  4. Penggunaan Teknologi: Mengelola dan memanfaatkan teknologi digital untuk mendukung proses pembelajaran dan penilaian, seperti penggunaan aplikasi pembelajaran online dan platform digital lainnya.

Tantangan Guru dalam Mempersiapkan Diri Menghadapi AKM

Beberapa tantangan yang dihadapi guru dalam mempersiapkan diri menghadapi AKM antara lain:

  • Kurangnya pemahaman mendalam tentang konsep dan teknis AKM.
  • Keterbatasan waktu dan sumber daya untuk mengikuti pelatihan dan pengembangan profesional.
  • Kesulitan dalam mengadaptasi metode pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik AKM.
  • Perbedaan tingkat kemampuan literasi dan numerasi siswa yang perlu diatasi.

Jadwal Pelatihan Komprehensif untuk Meningkatkan Kemampuan Guru Menghadapi AKM

Jadwal pelatihan idealnya mencakup berbagai aspek, mulai dari pemahaman konsep AKM, strategi pembelajaran, hingga praktik pembuatan soal. Contoh jadwal pelatihan selama 3 hari:

Hari Sesi Topik
Hari 1 Pagi Pengenalan AKM dan Konsep Literasi & Numerasi
Siang Strategi Pembelajaran Berbasis AKM
Hari 2 Pagi Praktik Pembuatan Soal AKM
Siang Penggunaan Teknologi dalam Pembelajaran AKM
Hari 3 Pagi Analisis Hasil AKM dan Tindak Lanjut
Siang Diskusi dan Sharing Best Practices

Contoh Modul Pelatihan Peningkatan Pemahaman Guru terhadap AKM

Modul pelatihan dapat berisi materi tertulis, video pembelajaran, studi kasus, dan latihan soal. Salah satu fokus modul dapat berupa panduan praktis pembuatan soal AKM yang sesuai dengan kriteria dan indikator pencapaian kompetensi yang telah ditetapkan. Modul juga bisa dilengkapi dengan contoh soal dan kunci jawaban, serta analisis butir soal untuk memudahkan pemahaman guru.

Contoh modul dapat berupa buku panduan yang dilengkapi dengan contoh soal dan pembahasan, video tutorial pembuatan soal AKM, atau platform daring interaktif yang menyediakan latihan soal dan umpan balik otomatis.

Implementasi AKM dalam Pembelajaran

Penerapan Asesmen Kompetensi Minimum (AKM) dalam pembelajaran menuntut perubahan paradigma dari pengajaran berbasis hafalan menuju pemahaman konseptual dan kemampuan berpikir kritis. Integrasi AKM bukan sekadar perubahan soal ujian, melainkan transformasi proses belajar mengajar secara menyeluruh.

Contoh Rencana Pembelajaran Harian (RPP) Berbasis AKM

RPP berbasis AKM menekankan pada pengembangan kompetensi literasi membaca dan numerasi. Berikut contoh RPP untuk materi pecahan di kelas 5 SD yang mengintegrasikan soal-soal AKM:

Tema: Pecahan

Tujuan Pembelajaran: Siswa mampu menyelesaikan soal cerita yang berkaitan dengan penjumlahan dan pengurangan pecahan dengan bantuan gambar dan strategi yang tepat.

Aktivitas Pembelajaran:

  • Pendahuluan: Guru mengajukan pertanyaan kontekstual terkait penggunaan pecahan dalam kehidupan sehari-hari (misalnya membagi kue).
  • Kegiatan Inti: Siswa mengerjakan soal cerita yang menantang literasi dan numerasi mereka, misalnya soal cerita yang membutuhkan interpretasi data dalam bentuk gambar atau tabel.
  • Penutup: Diskusi kelas membahas strategi penyelesaian soal dan kesulitan yang dihadapi siswa. Guru memberikan penguatan konsep dan umpan balik.

Contoh Soal AKM yang terintegrasi: “Ani memiliki 1/2 kg apel dan Budi memiliki 1/4 kg apel. Berapa kg total apel yang mereka miliki? Gambarlah untuk menjelaskan jawabanmu.”

Metode Pembelajaran yang Mendukung AKM, Guru belajar akm

Berbagai metode pembelajaran aktif dapat diadopsi untuk mendukung penerapan AKM. Metode-metode ini mendorong siswa untuk berpikir kritis, memecahkan masalah, dan berkolaborasi.

  • Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem-Based Learning): Siswa dihadapkan pada masalah nyata yang membutuhkan kemampuan literasi dan numerasi untuk menyelesaikannya.
  • Diskusi Kelompok: Memfasilitasi kolaborasi dan berbagi strategi pemecahan masalah.
  • Project Based Learning: Siswa mengerjakan proyek yang membutuhkan integrasi berbagai kompetensi, termasuk literasi dan numerasi.
  • Inquiry-Based Learning: Siswa diajak untuk bertanya, menyelidiki, dan menemukan jawaban sendiri.

Panduan Mengadaptasi Materi Pelajaran Sesuai Kerangka Berpikir AKM

Mengadaptasi materi pelajaran sesuai kerangka berpikir AKM membutuhkan pemahaman mendalam tentang kompetensi literasi membaca dan numerasi. Hal ini dapat dilakukan dengan:

  • Fokus pada pemahaman konsep: Bukan sekadar menghafal rumus, tetapi memahami konsep di baliknya.
  • Integrasi konteks nyata: Menghubungkan materi pelajaran dengan situasi kehidupan sehari-hari.
  • Penggunaan berbagai sumber belajar: Tidak hanya buku teks, tetapi juga memanfaatkan media lain seperti gambar, video, dan internet.
  • Penilaian autentik: Menilai kemampuan siswa melalui berbagai cara, seperti portofolio, presentasi, dan proyek.

Langkah-langkah Mengevaluasi Efektivitas Pembelajaran Berbasis AKM

Evaluasi pembelajaran berbasis AKM bertujuan untuk mengukur seberapa efektif metode yang digunakan dalam mengembangkan kompetensi literasi dan numerasi siswa. Hal ini dapat dilakukan melalui:

  • Analisis hasil belajar siswa: Melihat peningkatan kemampuan siswa dalam literasi membaca dan numerasi.
  • Observasi proses pembelajaran: Melihat aktivitas siswa selama pembelajaran dan tingkat keterlibatan mereka.
  • Umpan balik dari siswa: Mendapatkan masukan dari siswa tentang pembelajaran yang telah dilakukan.
  • Refleksi guru: Guru merefleksikan praktik pembelajarannya dan melakukan perbaikan.

Perbandingan Metode Pembelajaran Konvensional dan Berbasis AKM

Metode Pembelajaran Karakteristik Keunggulan Kekurangan
Konvensional Berpusat pada guru, hafalan, soal-soal standar Mudah diterapkan, materi terstruktur Kurang mengembangkan kemampuan berpikir kritis dan pemecahan masalah
Berbasis AKM Berpusat pada siswa, pemahaman konsep, soal-soal kontekstual Mengembangkan kemampuan berpikir kritis, pemecahan masalah, dan literasi Membutuhkan persiapan yang lebih matang dari guru

Analisis Hasil AKM dan Tindak Lanjut

Setelah pelaksanaan Asesmen Kompetensi Minimum (AKM), langkah selanjutnya yang krusial adalah menganalisis hasil dan merencanakan tindak lanjut yang efektif. Analisis data AKM bukan sekadar melihat angka-angka, melainkan memahami kekuatan dan kelemahan siswa secara individual dan kelompok untuk meningkatkan kualitas pembelajaran.

Langkah-langkah Analisis Hasil AKM

Menganalisis hasil AKM secara efektif membutuhkan pendekatan sistematis. Berikut langkah-langkah yang dapat diimplementasikan:

  1. Kumpulkan dan Organisir Data: Kumpulkan seluruh data AKM siswa, termasuk skor literasi membaca, numerasi, dan karakter. Organisasikan data ini dengan rapi, misalnya dalam bentuk spreadsheet atau database, untuk memudahkan pengolahan selanjutnya.
  2. Identifikasi Tren dan Pola: Setelah data terorganisir, identifikasi tren dan pola skor. Perhatikan apakah ada kelompok siswa yang secara konsisten menunjukkan skor rendah pada aspek tertentu. Apakah ada korelasi antara skor AKM dengan faktor-faktor lain seperti latar belakang siswa atau metode pembelajaran yang diterapkan?
  3. Bandingkan dengan Standar: Bandingkan skor AKM siswa dengan standar yang telah ditetapkan. Hal ini akan membantu dalam mengidentifikasi area yang perlu ditingkatkan secara keseluruhan dan individual.
  4. Analisis Kinerja Individual: Lakukan analisis lebih detail terhadap kinerja masing-masing siswa. Identifikasi kekuatan dan kelemahan setiap siswa untuk menentukan strategi pembelajaran yang tepat.
  5. Dokumentasi: Dokumentasikan seluruh proses analisis, temuan, dan rencana tindak lanjut. Dokumentasi ini penting untuk evaluasi dan pengembangan program pembelajaran di masa mendatang.

Interpretasi Data AKM untuk Identifikasi Area Perbaikan

Interpretasi data AKM tidak hanya berfokus pada skor rata-rata, tetapi juga pada pemahaman detail mengenai kemampuan siswa dalam setiap aspek yang diukur. Skor rendah pada literasi membaca misalnya, dapat mengindikasikan kesulitan dalam memahami teks, menganalisis informasi, atau meringkas ide pokok. Skor rendah pada numerasi bisa menandakan kelemahan dalam pemecahan masalah matematis atau pemahaman konsep.

Dengan menganalisis distribusi skor dan mengidentifikasi area-area yang menunjukkan kinerja rendah secara signifikan, guru dapat menentukan fokus intervensi pembelajaran yang tepat sasaran.

Contoh Rencana Tindak Lanjut Berdasarkan Hasil AKM

Misalnya, jika analisis menunjukkan bahwa sebagian besar siswa kesulitan dalam literasi membaca, khususnya dalam memahami teks bacaan kompleks, maka rencana tindak lanjut dapat difokuskan pada peningkatan kemampuan pemahaman bacaan. Ini bisa mencakup kegiatan seperti membaca nyaring, diskusi kelompok, penggunaan strategi membaca aktif, dan latihan soal yang berfokus pada pemahaman teks.

Jika analisis menunjukkan kelemahan dalam numerasi, khususnya dalam pemecahan masalah, rencana tindak lanjut bisa meliputi pelatihan strategi pemecahan masalah, penggunaan model matematika konkret, dan latihan soal yang beragam dan menantang.

Strategi Remedial Efektif untuk Siswa yang Mengalami Kesulitan

Strategi remedial yang efektif harus bersifat individual dan disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing siswa. Beberapa strategi yang dapat diterapkan antara lain:

  • Pembelajaran Remedial Individual: Memberikan bimbingan belajar tambahan secara individual kepada siswa yang membutuhkan bantuan ekstra.
  • Pembelajaran Berkelompok: Membentuk kelompok belajar yang terdiri dari siswa dengan tingkat kemampuan yang beragam untuk saling membantu dan belajar satu sama lain.
  • Penggunaan Media Pembelajaran yang Beragam: Menggunakan berbagai media pembelajaran seperti video, permainan edukatif, dan teknologi untuk membuat pembelajaran lebih menarik dan efektif.
  • Penyesuaian Metode Pembelajaran: Menyesuaikan metode pembelajaran dengan gaya belajar masing-masing siswa.

Pentingnya Kolaborasi Antar Guru dalam Menganalisis dan Menindaklanjuti Hasil AKM

Kolaborasi antar guru sangat penting dalam menganalisis dan menindaklanjuti hasil AKM. Dengan berdiskusi dan berbagi informasi, guru dapat memperoleh perspektif yang lebih luas, mengidentifikasi pola yang mungkin terlewatkan, dan mengembangkan strategi intervensi yang lebih efektif. Saling berbagi pengalaman dan praktik terbaik juga akan memperkaya wawasan dan meningkatkan kualitas pembelajaran secara keseluruhan.

Pengembangan Kompetensi Guru Berbasis AKM

Implementasi Asesmen Kompetensi Minimum (AKM) menuntut guru untuk mengembangkan kompetensi agar dapat mengasuh dan mengajar peserta didik secara efektif. Perubahan paradigma asesmen ini memerlukan penyesuaian metode pengajaran dan pemahaman yang mendalam tentang tujuan dan penilaian AKM.

Sumber Belajar Relevan untuk Meningkatkan Kompetensi Guru dalam Menghadapi AKM

Meningkatkan kompetensi guru dalam menghadapi AKM membutuhkan akses pada sumber belajar yang tepat. Sumber-sumber ini berperan penting dalam membekali guru dengan pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan untuk mengimplementasikan AKM secara efektif di kelas.

  • Website resmi Kemendikbudristek: Menyediakan berbagai modul, panduan, dan informasi terkini terkait AKM.
  • Platform pelatihan online: Berbagai platform menawarkan kursus dan pelatihan online terkait AKM, termasuk strategi pembelajaran dan teknik penilaian berbasis AKM.
  • Buku dan jurnal ilmiah: Literatur akademik memberikan pemahaman yang lebih mendalam tentang konsep dan implementasi AKM.
  • Pelatihan dan workshop tatap muka: Memberikan kesempatan untuk berinteraksi langsung dengan pakar dan sesama guru, serta berlatih secara praktis.
  • Komunitas praktisi pendidikan: Berbagi pengalaman dan berdiskusi dengan guru lain yang telah menerapkan AKM dapat memberikan wawasan berharga.

Manfaat Mengikuti Pelatihan dan Workshop Terkait AKM

Pelatihan dan workshop terkait AKM memberikan manfaat signifikan bagi guru dalam meningkatkan kemampuan mereka dalam mengimplementasikan AKM.

  • Pemahaman yang lebih mendalam tentang konsep AKM: Pelatihan memberikan penjelasan rinci tentang tujuan, penilaian, dan interpretasi hasil AKM.
  • Penguasaan strategi pembelajaran yang efektif: Guru dilatih untuk menerapkan strategi pembelajaran yang sesuai dengan tujuan AKM, seperti pembelajaran berbasis penyelidikan dan pemecahan masalah.
  • Pengembangan keterampilan penilaian berbasis AKM: Pelatihan membantu guru mengembangkan kemampuan dalam merancang instrumen penilaian yang sesuai dengan standar AKM.
  • Kesempatan untuk berjejaring dengan guru lain: Workshop memberikan kesempatan untuk berbagi pengalaman dan belajar dari guru lain yang telah menerapkan AKM.
  • Dukungan berkelanjutan: Beberapa pelatihan menyediakan akses ke sumber daya dan bantuan berkelanjutan setelah pelatihan selesai.

Kompetensi Utama Guru dalam Implementasi AKM yang Efektif

Terdapat beberapa kompetensi utama yang harus dimiliki guru agar mampu mengimplementasikan AKM secara efektif. Kompetensi ini meliputi pemahaman konseptual, keterampilan pedagogis, dan kemampuan menganalisis data.

  • Pemahaman mendalam tentang kerangka berpikir AKM: Memahami tujuan, komponen, dan penilaian AKM.
  • Keterampilan merancang pembelajaran yang berpusat pada siswa: Mampu mengembangkan rencana pembelajaran yang mengajak siswa untuk berpikir kritis dan kreatif.
  • Keterampilan menggunakan berbagai metode dan teknik penilaian: Mampu menggunakan berbagai instrumen penilaian untuk mengukur kompetensi siswa secara holistik.
  • Kemampuan menganalisis data hasil AKM: Mampu menginterpretasikan hasil AKM untuk mengetahui kekuatan dan kelemahan siswa dan memperbaiki proses pembelajaran.
  • Keterampilan memanfaatkan teknologi untuk mendukung pembelajaran: Mampu menggunakan teknologi untuk meningkatkan efektivitas pembelajaran berbasis AKM.

Studi Kasus Keberhasilan Implementasi AKM di Sekolah

Sekolah X berhasil mengimplementasikan AKM dengan melibatkan guru dalam pelatihan intensif dan pengembangan kurikulum yang berfokus pada literasi dan numerasi. Guru dilatih untuk menggunakan berbagai metode pembelajaran aktif, seperti diskusi kelompok, proyek berbasis masalah, dan presentasi. Hasilnya, peningkatan skor AKM siswa terlihat signifikan, terutama pada kemampuan berpikir kritis dan pemecahan masalah.

Ilustrasi Proses Pembelajaran yang Sukses Berfokus pada Pemahaman Konseptual Siswa Sesuai Standar AKM

Proses pembelajaran yang sukses menekankan pemahaman konseptual siswa melalui pendekatan inquiry-based learning. Misalnya, dalam pembelajaran matematika tentang persamaan linear, guru mengawali dengan mengajukan pertanyaan menantang yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari. Siswa kemudian diajak untuk menemukan sendiri solusi melalui eksplorasi dan diskusi kelompok, dibimbing oleh guru yang berperan sebagai fasilitator. Guru memberikan umpan balik individual dan kelompok, mengarahkan siswa untuk menganalisis kesalahan dan memperbaiki pemahaman mereka.

Penilaian tidak hanya berfokus pada jawaban benar atau salah, tetapi juga pada proses berpikir dan argumentasi siswa. Interaksi guru-siswa berlangsung aktif dan dialogis, menciptakan lingkungan belajar yang mendukung dan menyenangkan. Strategi pembelajaran yang digunakan mencakup pemodelan, pertanyaan terbuka, diskusi kelompok, dan pemberian umpan balik yang konstruktif.

Hasilnya, siswa tidak hanya memahami rumus persamaan linear, tetapi juga mampu menerapkannya dalam berbagai konteks dan memecahkan masalah yang lebih kompleks.

Ringkasan Akhir

Memahami dan mengimplementasikan AKM bukanlah sekadar mengikuti tren pendidikan, melainkan komitmen untuk meningkatkan kualitas pembelajaran dan mempersiapkan generasi penerus yang kompeten. Dengan persiapan yang matang, implementasi yang terencana, dan kolaborasi yang kuat antar guru, AKM dapat menjadi alat yang efektif untuk mencapai tujuan tersebut. Semoga panduan ini dapat membantu guru dalam perjalanan mereka untuk menjadi agen perubahan dalam dunia pendidikan Indonesia.

Comments are not available at the moment.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked*

*

*

Related post
Pakta Integritas Jamin Transparansi SPMB Disdikbud Batang

admin

21 May 2025

Bagaimana pakta integritas menjamin transparansi SPMB di disdikbud batang – Bagaimana pakta integritas menjamin transparansi Sistem Penerimaan Mahasiswa Baru (SPMB) di Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Batang? Proses penerimaan mahasiswa baru yang transparan dan akuntabel menjadi kunci keberhasilan dan kepercayaan publik. Disdikbud Batang, dalam upaya mewujudkan SPMB yang bersih dan berintegritas, mengimplementasikan pakta integritas untuk …

Membangun Perpustakaan Komunitas di Daerah Pinggiran Investasi Masa Depan

ivan kontributor

19 May 2025

Membangun perpustakaan komunitas di daerah pinggiran bukan sekadar menyediakan buku, melainkan investasi berharga bagi masa depan generasi muda. Akses terhadap ilmu pengetahuan dan informasi yang merata sangatlah penting, terutama di daerah-daerah yang mungkin belum terjangkau oleh fasilitas serupa. Perpustakaan komunitas dapat menjadi pusat pembelajaran, tempat berkumpul, dan ruang diskusi yang bermanfaat bagi masyarakat setempat. Perpustakaan …

Peluang dan Hambatan Pendidikan di Kashmir Pasca Gencatan Senjata

heri kontributor

19 May 2025

Peluang dan hambatan pendidikan di Kashmir setelah gencatan senjata menjadi fokus utama perhatian dunia. Konflik berkepanjangan di wilayah ini telah berdampak besar terhadap akses dan kualitas pendidikan masyarakat. Setelah gencatan senjata, muncul harapan baru untuk memulihkan dan meningkatkan pendidikan di Kashmir, namun tantangan tetap ada. Sejarah konflik panjang di Kashmir, dengan berbagai pihak yang terlibat, …

Evaluasi Program P5 Meningkatkan Public Speaking Siswa

admin

18 May 2025

Evaluasi Program P5 dalam meningkatkan kemampuan public speaking siswa menjadi fokus utama dalam laporan ini. Program ini dirancang untuk melatih dan mengembangkan keterampilan berbicara di depan umum, sebuah kemampuan penting yang dibutuhkan di era modern. Melalui program ini, diharapkan siswa dapat lebih percaya diri dan efektif dalam menyampaikan gagasan mereka. Seberapa efektifkah program P5 dalam …

Dampak Sosial Ekonomi Peniadaan Jalur Solusi SPMB Makassar

heri kontributor

17 May 2025

Dampak sosial ekonomi peniadaan jalur solusi SPMB di Makassar menjadi sorotan penting. Keputusan ini telah menimbulkan berbagai pertanyaan dan kekhawatiran tentang masa depan pendidikan tinggi di kota tersebut. Peniadaan jalur tersebut berdampak pada calon mahasiswa, sektor pendidikan swasta, dan ekonomi masyarakat secara keseluruhan. Bagaimana perubahan sistem penerimaan mahasiswa baru ini mempengaruhi kehidupan masyarakat Makassar? Artikel …

Disdik Makassar Batalkan Jalur Solusi SPMB 2025 Alasan dan Dampak

heri kontributor

17 May 2025

Alasan Disdik Makassar tiadakan jalur solusi SPMB 2025 tengah menjadi perbincangan hangat. Keputusan ini tentu berdampak pada calon siswa yang ingin melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi di Makassar. Masyarakat dan calon mahasiswa perlu memahami latar belakang kebijakan ini, serta alternatif jalur masuk yang tersedia. Bagaimana dampaknya bagi siswa berprestasi, siswa kurang mampu, dan siswa luar …