
Cara Buat SPT Panduan Lengkap dan Mudah
Cara buat SPT mungkin terdengar rumit, namun sebenarnya prosesnya bisa disederhanakan dengan panduan yang tepat. Artikel ini akan memandu Anda langkah demi langkah, mulai dari memahami jenis-jenis SPT, persyaratan yang dibutuhkan, hingga cara pengisian dan pengajuannya baik secara online maupun manual. Dengan pemahaman yang komprehensif, mengisi SPT tidak lagi menjadi momok yang menakutkan.
Dari pengertian Surat Pemberitahuan Tahunan (SPT) hingga tips dan trik menggunakan aplikasi e-Filing, semua informasi yang Anda butuhkan untuk menyelesaikan kewajiban perpajakan Anda tercakup di sini. Temukan panduan praktis untuk mengisi formulir SPT 1770, serta solusi untuk masalah umum yang mungkin dihadapi selama proses pengajuan. Siap untuk menjadi wajib pajak yang taat dan tertib?
Memahami SPT: Cara Buat Spt
Surat Pemberitahuan Tahunan (SPT) merupakan dokumen penting yang digunakan oleh wajib pajak untuk melaporkan penghasilan dan kewajiban pajaknya kepada Direktorat Jenderal Pajak (DJP). Pengisian dan penyampaian SPT yang tepat waktu dan akurat sangat penting untuk mendukung tertib administrasi perpajakan di Indonesia dan menghindari sanksi yang dapat dibebankan.
Jenis-Jenis SPT
Di Indonesia, terdapat beberapa jenis SPT yang disesuaikan dengan jenis pajak dan status wajib pajak. Perbedaan jenis SPT ini didasarkan pada objek pajak yang dilaporkan.
- SPT Tahunan Pajak Penghasilan (PPh) Orang Pribadi: Digunakan oleh wajib pajak orang pribadi untuk melaporkan penghasilan dan kewajiban pajaknya selama satu tahun pajak.
- SPT Tahunan Pajak Penghasilan (PPh) Badan: Digunakan oleh wajib pajak badan, seperti perusahaan, untuk melaporkan penghasilan dan kewajiban pajaknya selama satu tahun pajak.
- SPT Masa Pajak Pertambahan Nilai (PPN): Digunakan oleh wajib pajak yang melakukan kegiatan usaha yang dikenakan PPN untuk melaporkan PPN terutang dan PPN yang dipotong atau dibayar setiap bulan atau masa pajak.
- SPT Masa Pajak Penghasilan (PPh): Digunakan oleh wajib pajak yang memiliki penghasilan tertentu untuk melaporkan PPh terutang setiap bulan atau masa pajak.
Wajib Pajak yang Berkewajiban Mengisi SPT
Kewajiban mengisi SPT ditentukan berdasarkan beberapa faktor, terutama status dan jenis penghasilan wajib pajak. Secara umum, wajib pajak yang memiliki penghasilan di atas Penghasilan Tidak Kena Pajak (PTKP) dan memenuhi kriteria tertentu diwajibkan untuk melaporkan penghasilannya melalui SPT.
- Wajib pajak orang pribadi yang memiliki penghasilan dari pekerjaan, usaha, investasi, dan lain sebagainya.
- Wajib pajak badan, meliputi perusahaan, koperasi, dan badan hukum lainnya.
Perbedaan SPT Tahunan PPh Orang Pribadi dan Badan
Berikut tabel perbandingan SPT Tahunan PPh Orang Pribadi dan Badan:
Jenis SPT | Syarat Pengisian | Batas Waktu Pengisian | Sanksi Keterlambatan |
---|---|---|---|
SPT Tahunan PPh Orang Pribadi | Memiliki Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP), memiliki penghasilan di atas PTKP | 31 Maret tahun berikutnya | Denda administratif sesuai peraturan perpajakan yang berlaku |
SPT Tahunan PPh Badan | Memiliki NPWP, merupakan badan usaha yang memiliki penghasilan kena pajak | 31 Maret tahun berikutnya | Denda administratif sesuai peraturan perpajakan yang berlaku |
Formulir SPT
Formulir SPT yang digunakan berbeda-beda tergantung jenis SPT. Wajib pajak dapat mengunduh formulir SPT yang sesuai melalui website resmi Direktorat Jenderal Pajak (DJP) atau mendapatkannya di kantor pajak terdekat. Informasi mengenai formulir SPT yang tepat akan tersedia di website DJP, yang perlu disesuaikan dengan status dan jenis penghasilan wajib pajak.
Langkah-langkah Pengisian SPT
Mengisi Surat Pemberitahuan Tahunan (SPT) Pajak penghasilan bisa terasa rumit, namun dengan panduan langkah-langkah yang jelas, proses ini dapat dijalankan dengan mudah dan efisien. Baik melalui sistem e-Filing secara online maupun secara manual, pemahaman yang baik tentang prosedur akan membantu Anda menyelesaikan kewajiban perpajakan Anda dengan tepat waktu dan akurat.
Pengisian SPT Melalui e-Filing
E-Filing merupakan cara praktis untuk mengisi dan mengirimkan SPT. Sistem ini memberikan kemudahan akses dan mengurangi potensi kesalahan manual. Berikut langkah-langkah umumnya:
- Akses situs DJP Online dan login menggunakan NPWP dan password Anda.
- Pilih menu “e-Filing” dan pilih jenis SPT yang akan diisi (misalnya, 1770 SPT Tahunan PPh Orang Pribadi).
- Ikuti petunjuk di layar untuk mengisi data pribadi, penghasilan, pengurangan, dan informasi lainnya.
- Setelah selesai mengisi, lakukan pengecekan ulang data yang telah diinput untuk memastikan keakuratannya.
- Kirim SPT Anda secara elektronik. Sistem akan memberikan bukti penerimaan elektronik (BPE).
Pengisian SPT Secara Manual
Bagi yang memilih mengisi SPT secara manual, ketelitian sangat penting untuk menghindari kesalahan. Pastikan Anda memiliki formulir SPT yang tepat dan memahami setiap bagiannya.
- Persiapkan seluruh dokumen pendukung seperti bukti potong 1721-A1, bukti pembayaran pajak, dan dokumen lainnya yang relevan.
- Isi formulir SPT dengan teliti dan rapi, pastikan angka dan data tercantum dengan jelas dan akurat.
- Hitung jumlah pajak terutang sesuai dengan peraturan yang berlaku.
- Setelah selesai mengisi, periksa kembali seluruh data dan perhitungan untuk memastikan keakuratannya.
- Serahkan SPT secara langsung ke kantor pajak yang berwenang.
Pengisian Formulir 1770 SPT Tahunan PPh Orang Pribadi
Formulir 1770 digunakan untuk pelaporan SPT Tahunan PPh Orang Pribadi. Berikut langkah-langkah pengisiannya:
- Isi data identitas diri (nama, NPWP, alamat, dll.) dengan lengkap dan akurat.
- Lengkapi bagian penghasilan bruto, termasuk gaji, bonus, penghasilan usaha, dan lain-lain. Setiap sumber penghasilan perlu dicatat secara terpisah dan disertai bukti pendukung.
- Isi bagian pengurangan, seperti biaya jabatan, iuran pensiun, dan zakat. Pastikan pengurangan yang diinput sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
- Hitung penghasilan neto (penghasilan bruto dikurangi pengurangan).
- Hitung pajak terutang berdasarkan tarif pajak yang berlaku.
- Isi bagian pajak yang telah dibayar (dari bukti potong).
- Hitung kekurangan atau kelebihan pajak yang harus dibayar atau dikembalikan.
- Tandatangani dan kirimkan formulir SPT.
Cara Mengisi Bagian Penghasilan Bruto dan Pengurangan dalam Formulir SPT 1770
Bagian penghasilan bruto dan pengurangan merupakan bagian penting dalam Formulir 1770. Ketelitian dalam pengisian bagian ini akan menentukan besarnya pajak terutang.
Penghasilan Bruto: Cantumkan semua penghasilan yang diterima selama satu tahun pajak, termasuk gaji, bonus, komisi, penghasilan dari usaha atau pekerjaan bebas, bunga deposito, dan lain sebagainya. Setiap jenis penghasilan harus dicatat secara terpisah dengan menyertakan bukti pendukung yang sah.
Pengurangan: Isi bagian pengurangan dengan teliti sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Contoh pengurangan yang dapat diklaim meliputi biaya jabatan (jika memenuhi syarat), iuran pensiun, zakat, dan sumbangan. Pastikan Anda memiliki bukti pendukung yang sah untuk setiap pengurangan yang diklaim.
Penting untuk melengkapi semua data dengan akurat dan teliti saat mengisi SPT. Kesalahan dalam pengisian dapat mengakibatkan sanksi administrasi atau bahkan pidana. Pastikan semua data yang Anda masukkan dapat dipertanggungjawabkan dan sesuai dengan bukti-bukti yang Anda miliki.
Persyaratan dan Dokumen Pendukung
Mengisi Surat Pemberitahuan Tahunan (SPT) Pajak Penghasilan (PPh) membutuhkan persiapan yang matang. Ketepatan dan kelengkapan dokumen pendukung sangat krusial untuk menghindari kesalahan dan proses pengajuan yang lancar. Berikut ini penjelasan detail mengenai persyaratan dan dokumen yang perlu Anda siapkan sebelum mengisi SPT.
Persyaratan Pengisian SPT
Persyaratan utama untuk mengisi SPT adalah memiliki Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) yang aktif dan telah terdaftar di Direktorat Jenderal Pajak (DJP). Selain itu, Anda juga perlu memahami jenis SPT yang sesuai dengan status dan penghasilan Anda. Ketelitian dalam mengisi data diri dan penghasilan sangat penting untuk mencegah penolakan atau koreksi dari pihak DJP.
Jenis Dokumen Pendukung SPT
Dokumen pendukung berfungsi sebagai bukti atas data yang Anda laporkan dalam SPT. Kelengkapan dokumen ini akan mempermudah proses verifikasi dan mengurangi potensi masalah di kemudian hari. Jenis dokumen yang dibutuhkan bergantung pada jenis SPT yang Anda ajukan.
- Bukti potong 1721-A1 (untuk penghasilan dari pekerjaan).
- Formulir 1770 (untuk wajib pajak orang pribadi).
- Bukti pembayaran pajak (jika ada).
- Bukti pengeluaran (untuk klaim pengurangan atau pemotongan pajak).
- Dokumen pendukung lainnya sesuai dengan jenis penghasilan dan pengeluaran.
Cara Mendapatkan Dokumen Pendukung
Sebagian besar dokumen pendukung, seperti bukti potong 1721-A1, akan Anda terima dari pemberi kerja Anda. Bukti pembayaran pajak dapat Anda akses melalui situs resmi DJP atau aplikasi pajak. Untuk bukti pengeluaran, pastikan Anda menyimpan bukti transaksi secara tertib dan rapi, baik berupa bukti fisik maupun digital.
Daftar Periksa Dokumen Pendukung SPT 1770
Berikut daftar periksa dokumen pendukung yang dibutuhkan untuk mengisi SPT 1770. Pastikan semua dokumen telah Anda siapkan sebelum memulai pengisian SPT.
- NPWP
- Kartu Identitas (KTP/SIM)
- Bukti Potong 1721-A1 (dari pemberi kerja)
- Bukti Penerimaan Penghasilan Lainnya (jika ada)
- Bukti Pengeluaran yang dapat dikurangkan (jika ada)
Ilustrasi Detail Bukti Potong 1721-A1
Bukti Potong 1721-A1 berisi informasi penting mengenai penghasilan dan pajak yang telah dipotong oleh pemberi kerja. Informasi tersebut meliputi:
Informasi | Penjelasan |
---|---|
Nama dan NPWP Wajib Pajak | Nama dan NPWP Anda sebagai penerima penghasilan. |
Nama dan NPWP Pemberi Kerja | Nama dan NPWP perusahaan tempat Anda bekerja. |
Total Penghasilan Bruto | Jumlah total penghasilan Anda sebelum dipotong pajak. |
Jumlah Pajak yang Dipotong | Jumlah pajak penghasilan yang telah dipotong oleh pemberi kerja. |
Periode Pajak | Periode waktu yang dicakup oleh bukti potong (misalnya, tahun pajak 2023). |
Nomor Bukti Potong | Nomor unik yang mengidentifikasi bukti potong tersebut. |
Penggunaan Aplikasi e-Filing

Aplikasi e-Filing Direktorat Jenderal Pajak (DJP) merupakan solusi digital untuk memudahkan wajib pajak dalam menyampaikan Surat Pemberitahuan (SPT). Penggunaan aplikasi ini menawarkan kemudahan, efisiensi, dan aksesibilitas yang lebih tinggi dibandingkan dengan metode konvensional. Panduan berikut akan membantu Anda memahami cara memanfaatkan aplikasi e-Filing secara optimal.
Pendaftaran dan Login ke Aplikasi e-Filing
Untuk memulai, Anda perlu mendaftar terlebih dahulu di situs resmi DJP. Proses pendaftaran memerlukan Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP), alamat email yang aktif, dan data pribadi lainnya sesuai dengan data yang terdaftar di DJP. Setelah mendaftar, Anda akan menerima email konfirmasi yang berisi informasi akun dan panduan login. Login dilakukan melalui situs web e-Filing DJP dengan menggunakan NPWP dan password yang telah Anda buat.
Pastikan Anda selalu menjaga kerahasiaan data login untuk keamanan akun Anda.
Fitur Utama Aplikasi e-Filing
Aplikasi e-Filing menyediakan berbagai fitur yang dirancang untuk mempermudah proses pelaporan SPT. Beberapa fitur utama yang tersedia antara lain:
- Penyampaian SPT Tahunan, SPT Masa, dan jenis SPT lainnya secara online.
- Penghitungan pajak secara otomatis berdasarkan data yang diinput.
- Penyimpanan data SPT secara digital sehingga mudah diakses kembali.
- Layanan informasi dan bantuan pajak secara online.
- Pembaruan status SPT secara real-time.
Penggunaan Fitur Unggah Dokumen
Fitur unggah dokumen sangat penting, terutama untuk melengkapi data pendukung dalam pelaporan SPT. Prosesnya umumnya melibatkan pemilihan jenis dokumen, pemilihan file dari komputer Anda, dan konfirmasi unggah. Pastikan dokumen yang diunggah memiliki format yang sesuai dengan persyaratan yang ditetapkan oleh DJP. Ukuran file juga perlu diperhatikan agar proses unggah berjalan lancar. Setelah diunggah, sistem akan memverifikasi dokumen tersebut.
Tips dan Trik Penggunaan e-Filing yang Efektif dan Efisien, Cara buat spt
Berikut beberapa tips untuk memaksimalkan penggunaan aplikasi e-Filing:
- Siapkan data dan dokumen yang dibutuhkan sebelum memulai proses pelaporan.
- Pastikan koneksi internet Anda stabil dan handal.
- Lakukan pengecekan data dan dokumen secara teliti sebelum mengirimkan SPT.
- Manfaatkan fitur bantuan dan informasi yang tersedia di aplikasi.
- Simpan bukti penerimaan SPT setelah proses pelaporan selesai.
Khusus untuk kendala teknis atau pertanyaan seputar aplikasi e-Filing, Anda dapat menghubungi layanan bantuan DJP melalui nomor telepon [nomor telepon DJP], email [alamat email DJP], atau mengunjungi kantor pelayanan pajak terdekat.
Pengajuan dan Verifikasi SPT

Setelah SPT selesai disusun dan diperiksa, langkah selanjutnya adalah pengajuan dan verifikasi. Proses ini memastikan laporan pajak Anda diterima dan diproses dengan benar oleh Direktorat Jenderal Pajak (DJP). Berikut uraian lengkap mengenai prosedur pengajuan dan verifikasi SPT melalui e-Filing, beserta langkah-langkah pencetakan bukti penerimaan dan potensi masalah yang mungkin dihadapi.
Pengajuan SPT Melalui e-Filing
e-Filing merupakan sistem elektronik yang memudahkan wajib pajak dalam menyampaikan SPT. Prosesnya relatif cepat dan praktis, mengurangi risiko kehilangan dokumen fisik dan mempercepat proses verifikasi. Berikut langkah-langkah umum pengajuan SPT melalui e-Filing:
- Akses situs web DJP dan masuk ke akun e-Filing.
- Pilih jenis SPT yang akan diajukan (1770, 1770S, 1771, dan sebagainya).
- Unggah file SPT yang telah disiapkan dalam format yang sesuai (biasanya PDF).
- Verifikasi kembali data yang telah diinput sebelum melakukan submit.
- Kirim SPT elektronik.
Verifikasi Status Pengajuan SPT
Setelah SPT diajukan, penting untuk melakukan verifikasi status pengajuan untuk memastikan SPT telah diterima dan diproses dengan baik. Verifikasi dapat dilakukan melalui beberapa cara, antara lain:
- Melalui situs web DJP, dengan mengecek status SPT menggunakan Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) dan kode verifikasi.
- Melalui email konfirmasi yang biasanya dikirimkan oleh sistem e-Filing setelah SPT berhasil diajukan.
Mencetak Bukti Penerimaan SPT
Bukti penerimaan SPT merupakan dokumen penting yang menunjukkan bahwa Sajib Pajak telah menyampaikan SPT kepada DJP. Bukti ini dapat dicetak setelah SPT berhasil diajukan melalui e-Filing. Langkah-langkahnya umumnya meliputi:
- Login ke akun e-Filing DJP.
- Akses riwayat pengajuan SPT.
- Temukan SPT yang telah diajukan dan pilih opsi untuk mencetak bukti penerimaan.
- Simpan bukti penerimaan SPT tersebut sebagai arsip.
Potensi Masalah dan Solusi Pengajuan SPT
Selama proses pengajuan SPT, beberapa masalah mungkin terjadi. Berikut beberapa contoh masalah umum dan solusinya:
Masalah | Solusi |
---|---|
Sistem e-Filing error atau mengalami gangguan | Coba akses kembali beberapa saat kemudian, atau hubungi layanan bantuan DJP. |
File SPT terlalu besar atau formatnya tidak sesuai | Pastikan ukuran file sesuai dengan ketentuan dan gunakan format yang benar (biasanya PDF). |
Data SPT tidak lengkap atau terdapat kesalahan | Periksa kembali data SPT dan perbaiki kesalahan sebelum diajukan kembali. |
Lupa password akun e-Filing | Gunakan fitur lupa password untuk mereset password akun. |
Timeline Proses Pengajuan dan Verifikasi SPT
Berikut ringkasan timeline umum proses pengajuan dan verifikasi SPT. Waktu yang dibutuhkan dapat bervariasi tergantung pada berbagai faktor, termasuk volume pengajuan dan kompleksitas SPT.
Tahapan | Estimasi Waktu |
---|---|
Pengisian SPT | Bervariasi, tergantung kompleksitas laporan |
Pengajuan SPT melalui e-Filing | Beberapa menit hingga beberapa jam (tergantung koneksi internet dan sistem) |
Verifikasi Status SPT | Segera setelah pengajuan, atau maksimal 1×24 jam |
Penerimaan SPT (konfirmasi) | Setelah verifikasi berhasil |
Simpulan Akhir

Mengisi dan mengajukan SPT merupakan kewajiban setiap wajib pajak. Dengan mengikuti langkah-langkah yang telah diuraikan, diharapkan proses pengisian SPT dapat dilakukan dengan mudah dan efisien. Ingatlah untuk selalu teliti dalam melengkapi data dan dokumen pendukung agar terhindar dari sanksi. Semoga panduan ini membantu Anda dalam memenuhi kewajiban perpajakan Anda dengan lancar dan tepat waktu.
heri kontributor
13 Feb 2025
Registrasi akun DJP Online menjadi gerbang utama bagi wajib pajak untuk mengakses berbagai layanan perpajakan secara digital. Proses ini, meskipun terkesan rumit bagi sebagian orang, sebenarnya cukup mudah diikuti jika langkah-langkahnya dipahami dengan baik. Artikel ini akan memandu Anda melalui setiap tahapan registrasi, mulai dari persyaratan dokumen hingga pengamanan akun, memastikan Anda siap memanfaatkan kemudahan …
heri kontributor
23 Jan 2025
Cara Lapor SPT Tahunan Badan Lewat DJP kini semakin mudah berkat sistem e-Filing DJP. Dengan panduan yang tepat, proses pelaporan pajak badan usaha Anda dapat diselesaikan secara efisien dan akurat. Artikel ini akan memandu Anda melalui setiap tahapan, mulai dari persyaratan dokumen hingga pengiriman SPT dan penanganan masalah yang mungkin timbul. Mengerjakan pelaporan pajak memang …
heri kontributor
23 Jan 2025
Cara lapor spt tahun online – Cara lapor SPT tahunan online kini semakin mudah dan praktis. Dengan memanfaatkan fasilitas DJP Online, wajib pajak dapat melaporkan SPT Tahunan Pajak Penghasilan (PPh) dari rumah tanpa perlu antre panjang di kantor pajak. Artikel ini akan memandu Anda langkah demi langkah, mulai dari persyaratan hingga penanganan masalah yang mungkin …
heri kontributor
23 Jan 2025
Cara lapor SPT pajak tahunan online kini semakin mudah dan efisien. Dengan memanfaatkan fasilitas DJP Online, wajib pajak dapat melaporkan kewajiban perpajakannya secara praktis tanpa perlu datang ke kantor pajak. Panduan ini akan memandu Anda melalui setiap langkah, mulai dari persyaratan hingga pengiriman dan verifikasi SPT. Pelaporan SPT tahunan merupakan kewajiban bagi setiap wajib pajak …
heri kontributor
22 Jan 2025
Cara cek SPT tahunan lewat nomor bukti lapor SPT merupakan langkah mudah untuk memantau status pelaporan pajak Anda. Dengan mengetahui nomor bukti lapor, Anda dapat mengakses informasi penting terkait SPT tahunan secara online melalui situs resmi Direktorat Jenderal Pajak (DJP). Prosesnya praktis dan memberikan akses cepat terhadap data pajak Anda, mulai dari status pemrosesan hingga …
heri kontributor
22 Jan 2025
Batas waktu pelaporan SPT Tahunan Orang Pribadi 2023 menjadi perhatian utama bagi setiap wajib pajak. Ketepatan pelaporan pajak bukan hanya kewajiban, tetapi juga langkah penting dalam mendukung pembangunan negeri. Memahami tenggat waktu, persyaratan, dan konsekuensi keterlambatan sangat krusial untuk menghindari masalah hukum dan denda. Panduan ini akan memberikan informasi lengkap mengenai batas waktu pelaporan SPT …
25 Jan 2025 3.201 views
Latest artinya terbaru, terkini, atau paling mutakhir. Kata ini sering digunakan untuk menekankan sesuatu yang baru saja muncul atau dirilis, baik dalam konteks berita, teknologi, mode, maupun bidang lainnya. Pemahaman mendalam tentang arti dan penggunaannya sangat penting untuk menghindari kesalahan komunikasi dan menyampaikan informasi dengan tepat. Dalam uraian berikut, kita akan mengeksplorasi berbagai konteks penggunaan …
24 Jan 2025 836 views
Cara menulis daftar pustaka dari jurnal online merupakan keterampilan penting bagi akademisi dan peneliti. Menulis daftar pustaka yang benar dan akurat menunjukkan kredibilitas karya tulis dan menghormati karya orang lain. Panduan ini akan memberikan langkah-langkah praktis dan contoh konkret untuk membantu Anda menguasai teknik penulisan daftar pustaka dari jurnal online, mencakup berbagai gaya penulisan seperti …
25 Jan 2025 761 views
5 Contoh Ancaman di Bidang Ideologi Negara merupakan isu krusial yang perlu dipahami. Era digital telah mempermudah penyebaran ideologi yang bertentangan dengan nilai-nilai kebangsaan, mengancam persatuan dan kesatuan. Oleh karena itu, memahami ancaman-ancaman ini, seperti radikalisme, separatisme, dan propaganda, sangat penting untuk menjaga keutuhan bangsa. Ancaman ideologi berupaya menggoyahkan pondasi negara dengan berbagai cara. Pemahaman …
04 Feb 2025 558 views
Kasus Pagar Laut Tangerang menjadi sorotan karena kompleksitas isu yang ditimbulkannya. Pembangunannya memicu perdebatan sengit, mencakup aspek hukum, teknis, lingkungan, dan sosial ekonomi masyarakat sekitar. Analisis mendalam diperlukan untuk memahami dampaknya secara menyeluruh, mulai dari sejarah pembangunan hingga potensi solusi untuk permasalahan yang ada. Dari tujuan awal pembangunan yang bertujuan melindungi wilayah pesisir dari abrasi …
28 Jan 2025 531 views
Bentuk Kerjasama ASEAN dalam Bidang Politik antara lain mencakup mekanisme konsultasi dan dialog, perjanjian serta deklarasi politik, penyelesaian sengketa regional, dan kerjasama dengan mitra dialog. Kerjasama ini dibangun untuk menciptakan stabilitas dan perdamaian di kawasan Asia Tenggara, sekaligus memperkuat posisi ASEAN di kancah internasional. Prosesnya melibatkan berbagai instrumen, mulai dari pertemuan tingkat tinggi hingga kerja …
Comments are not available at the moment.