
Adat Istiadat Betawi Warisan Budaya Jakarta
Adat Istiadat Betawi, warisan budaya kaya Jakarta, menyimpan pesona sejarah dan tradisi yang memikat. Dari upacara adat penuh makna hingga arsitektur rumah tradisional yang unik, budaya Betawi menawarkan jendela ke masa lalu yang sarat nilai dan kearifan lokal. Eksplorasi lebih lanjut akan mengungkap kekayaan budaya Betawi yang patut dilestarikan.
Perjalanan menelusuri adat istiadat Betawi akan membawa kita menyelami akar sejarahnya, pengaruh budaya luar yang membentuknya, dan bagaimana tradisi-tradisi tersebut beradaptasi dengan perkembangan zaman modern. Kita akan melihat bagaimana upacara adat, kesenian, kuliner, dan arsitektur Betawi saling terkait dan mencerminkan nilai-nilai sosial masyarakatnya.
Aspek Sejarah Adat Istiadat Betawi

Adat istiadat Betawi merupakan perpaduan unik dari berbagai budaya yang telah berinteraksi di wilayah Jakarta dan sekitarnya selama berabad-abad. Perkembangannya mencerminkan dinamika sejarah dan percampuran penduduk, menghasilkan tradisi dan nilai-nilai yang khas dan menarik untuk dikaji.
Asal-usul dan Perkembangan Adat Istiadat Betawi
Akar adat istiadat Betawi dapat ditelusuri hingga masa kerajaan-kerajaan di Jawa, pengaruh Kesultanan Banten, dan komunitas Tionghoa yang telah lama menetap di Jakarta. Proses akulturasi budaya yang panjang ini menghasilkan tradisi unik, mulai dari upacara pernikahan, kesenian, hingga kuliner. Pada masa kolonial Belanda, adat Betawi mengalami transformasi, beradaptasi dengan sistem pemerintahan baru, namun tetap mempertahankan identitasnya.
Setelah kemerdekaan Indonesia, upaya pelestarian dan pengembangan adat Betawi terus dilakukan, meskipun menghadapi tantangan modernisasi.
Pengaruh Budaya Lain terhadap Pembentukan Adat Istiadat Betawi
Adat Betawi merupakan hasil sintesis budaya yang kaya. Pengaruh budaya Jawa sangat terlihat dalam tata krama dan upacara adat tertentu. Budaya Tionghoa memberikan kontribusi signifikan pada kuliner dan beberapa aspek seni pertunjukan. Sementara itu, budaya Arab turut mewarnai aspek keagamaan dan tradisi masyarakat Betawi. Pengaruh budaya Eropa, khususnya Belanda, juga tampak pada beberapa aspek kehidupan sosial dan arsitektur.
Perbandingan Adat Istiadat Betawi dengan Adat Istiadat Daerah Lain di Indonesia
Tabel berikut memberikan perbandingan singkat adat istiadat Betawi dengan beberapa adat istiadat daerah lain di Indonesia. Perbandingan ini difokuskan pada aspek upacara pernikahan sebagai contoh.
Nama Adat | Daerah Asal | Persamaan | Perbedaan |
---|---|---|---|
Adat Betawi | Jakarta dan sekitarnya | Adanya prosesi ijab kabul, pemberian mahar, dan resepsi pernikahan. | Penggunaan bahasa Betawi, adanya tradisi palang pintu, dan hidangan khas Betawi. |
Adat Jawa | Jawa Tengah dan Jawa Timur | Adanya prosesi ijab kabul, pemberian mahar, dan resepsi pernikahan. Penggunaan gamelan. | Tata upacara yang lebih formal dan kental dengan adat Jawa, penggunaan bahasa Jawa, dan hidangan khas Jawa. |
Adat Sunda | Jawa Barat | Adanya prosesi ijab kabul, pemberian mahar, dan resepsi pernikahan. | Penggunaan bahasa Sunda, adanya tradisi kawih (nyanyian Sunda), dan hidangan khas Sunda. |
Adat Minangkabau | Sumatera Barat | Adanya prosesi ijab kabul dan pemberian mahar. | Sistem matrilineal yang kuat, adat basandi syarak, syarak basandi kitabullah, dan hidangan khas Minangkabau. |
Peran Tokoh-Tokoh Penting dalam Pelestarian Adat Istiadat Betawi
Beberapa tokoh telah berperan penting dalam melestarikan adat istiadat Betawi. Mereka aktif dalam berbagai kegiatan, seperti mendokumentasikan tradisi, menyelenggarakan acara budaya, dan memberikan pendidikan kepada generasi muda. Meskipun sulit untuk menyebutkan secara lengkap, upaya mereka patut diapresiasi sebagai bagian dari menjaga warisan budaya Betawi.
Perubahan Adat Istiadat Betawi di Era Modern
Modernisasi telah membawa perubahan pada adat istiadat Betawi. Beberapa tradisi mengalami adaptasi, sementara yang lain mungkin mulai memudar. Perubahan ini dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti urbanisasi, globalisasi, dan perkembangan teknologi. Namun, upaya pelestarian terus dilakukan untuk menjaga kelangsungan tradisi dan nilai-nilai budaya Betawi agar tetap relevan di era modern.
Tradisi dan Upacara Adat Betawi
Budaya Betawi kaya akan tradisi dan upacara adat yang masih dijalankan hingga kini. Upacara-upacara ini mencerminkan nilai-nilai sosial, keagamaan, dan kearifan lokal masyarakat Betawi yang telah terpatri turun-temurun. Pelaksanaan upacara-upacara ini tidak hanya sekadar ritual, tetapi juga menjadi sarana untuk mempererat tali silaturahmi dan melestarikan identitas budaya Betawi.
Upacara Pernikahan Adat Betawi
Pernikahan adat Betawi, atau yang dikenal sebagai ngakad nikah, merupakan upacara sakral yang penuh dengan simbolisme. Prosesi ini diawali dengan berbagai rangkaian acara, mulai dari macau (melamar), nginang (mengunjungi keluarga calon pengantin), hingga akad nikah itu sendiri yang dilakukan di masjid atau rumah.
- Makna Simbolis: Macau melambangkan keseriusan niat melamar, nginang sebagai tanda saling menghargai dan menghormati kedua keluarga, dan akad nikah sebagai pengesahan ikatan suci.
- Peran Kesenian: Musik tradisional Betawi seperti gambang kromong dan salawatan seringkali mengiringi upacara pernikahan, menambah semarak suasana.
Pakaian pengantin tradisional Betawi, berupa kebaya encim dan baju koko, juga menjadi bagian penting dari upacara ini, mencerminkan keanggunan dan kesederhanaan.
Upacara Kelahiran Adat Betawi
Upacara kelahiran bayi dalam budaya Betawi juga sarat makna. Biasanya, setelah bayi lahir, akan diadakan selamatan yang disebut Aqiqah, diiringi dengan pembacaan doa dan tahlil. Selain itu, ada juga tradisi tujuh bulanan ( mitoni) bagi ibu hamil yang dipercaya untuk memberikan keselamatan dan kelancaran persalinan.
- Makna Simbolis: Aqiqah sebagai ungkapan syukur atas kelahiran bayi dan bentuk persembahan kepada Allah SWT. Tujuh bulanan merupakan wujud doa dan harapan agar ibu dan bayi sehat.
- Peran Kesenian: Seni musik tradisional Betawi dapat juga hadir dalam upacara ini, menciptakan suasana khidmat dan penuh berkah.
Upacara Kematian Adat Betawi
Upacara kematian dalam adat Betawi diawali dengan memandikan jenazah, mensholatkan, dan menguburkan. Setelah pemakaman, biasanya diadakan tahlilan selama beberapa hari sebagai bentuk penghormatan dan doa bagi arwah yang telah meninggal. Tradisi ini juga melibatkan keluarga dan masyarakat sekitar.
- Makna Simbolis: Upacara kematian sebagai bentuk penghormatan terakhir dan doa untuk ketenangan arwah. Tahlilan sebagai bentuk ibadah dan doa bersama untuk almarhum.
- Peran Kesenian: Seni marawis atau hadroh seringkali mengiringi prosesi pemakaman dan tahlilan, menciptakan suasana yang khidmat.
Tata Cara Pelaksanaan Upacara Pernikahan Adat Betawi
Secara ringkas, upacara pernikahan adat Betawi dimulai dengan prosesi macau (melamar) dimana keluarga calon mempelai pria datang ke rumah calon mempelai wanita dengan membawa seserahan. Setelah disepakati, dilanjutkan dengan nginang (mengunjungi) dimana kedua keluarga saling bertukar sapa dan mempererat tali silaturahmi. Puncaknya adalah akad nikah yang dilakukan di masjid atau rumah, disaksikan oleh keluarga dan kerabat. Setelah akad nikah, biasanya dilanjutkan dengan resepsi pernikahan yang meriah dengan sajian makanan khas Betawi dan hiburan musik tradisional.
“Upacara adat Betawi bukan hanya sekadar ritual, tetapi juga merupakan perekat sosial yang memperkuat ikatan kekeluargaan dan masyarakat. Melestarikan upacara adat ini berarti menjaga identitas budaya Betawi agar tetap lestari.” – (Sumber: [Nama Sumber Terpercaya dan Referensi])
Rumah Adat dan Arsitektur Betawi

Rumah adat Betawi, dengan kekhasan arsitekturnya yang unik, mencerminkan kearifan lokal dan adaptasi masyarakat Betawi terhadap lingkungan. Arsitektur ini bukan sekadar tempat tinggal, melainkan juga representasi dari nilai-nilai sosial, budaya, dan filosofi kehidupan masyarakat Betawi.
Ciri Khas Arsitektur dan Filosofi Rumah Adat Betawi
Rumah adat Betawi, umumnya dikenal dengan sebutan rumah panggung, ditandai dengan konstruksi bangunan yang ditinggikan dari permukaan tanah. Hal ini berfungsi sebagai perlindungan dari banjir dan hewan liar. Material bangunannya umumnya menggunakan kayu, bambu, dan atap sirap atau genteng. Filosofi yang terkandung di dalamnya menekankan kesederhanaan, keharmonisan dengan alam, dan ketahanan terhadap kondisi lingkungan tropis.
Tata letak ruangannya pun mencerminkan hierarki keluarga dan fungsi sosial. Rumah ini dirancang untuk menciptakan sirkulasi udara yang baik, sehingga terasa sejuk meskipun berada di iklim tropis.
Detail Rumah Adat Betawi: Material, Tata Letak, dan Ornamen
Rumah adat Betawi umumnya menggunakan kayu sebagai material utama, baik untuk tiang penyangga, dinding, maupun rangka atap. Bambu juga banyak digunakan sebagai material pelengkap, misalnya untuk dinding bilik atau pagar. Atapnya biasanya terbuat dari sirap atau genteng, yang dipilih berdasarkan ketersediaan material dan kemampuan ekonomi pemilik rumah. Tata letak ruangan umumnya terdiri dari ruang tamu ( pendopo), ruang keluarga, kamar tidur, dan dapur.
Ornamen yang menghiasi rumah, seperti ukiran kayu pada bagian tertentu, menunjukkan keterampilan dan kreativitas masyarakat Betawi. Warna-warna yang digunakan cenderung natural, seperti warna tanah dan kayu. Beberapa rumah juga memiliki teras atau beranda yang luas, yang berfungsi sebagai tempat bersantai dan berinteraksi sosial.
Perbandingan Rumah Adat Betawi dengan Rumah Tradisional Lain di Indonesia
Dibandingkan dengan rumah tradisional lain di Indonesia, rumah adat Betawi memiliki karakteristik yang cukup unik. Jika dibandingkan dengan rumah Joglo Jawa misalnya, rumah adat Betawi lebih sederhana dalam hal ornamen dan struktur bangunannya. Rumah adat Betawi cenderung lebih fungsional dan praktis, menyesuaikan dengan kebutuhan hidup sehari-hari masyarakat Betawi yang lebih berorientasi pada aktivitas ekonomi di sekitar perairan.
Berbeda dengan rumah gadang Minangkabau yang menonjolkan atapnya yang tinggi dan menjulang, rumah Betawi lebih rendah dan melebar. Namun, kesamaan yang dapat dilihat adalah penggunaan material alami dan adaptasi terhadap lingkungan setempat.
Fungsi Setiap Bagian Rumah Adat Betawi
- Pendopo/Serambi: Ruang tamu utama, tempat menerima tamu dan kegiatan sosial.
- Ruang Keluarga: Pusat kegiatan keluarga, tempat berkumpul dan berinteraksi.
- Kamar Tidur: Ruang pribadi untuk istirahat dan tidur.
- Dapur: Tempat memasak dan menyiapkan makanan.
- Kandang: (Terkadang ada) Untuk memelihara hewan ternak.
- Sumur: Sumber air bersih.
Sketsa Sederhana Rumah Adat Betawi
Bayangkan sebuah rumah panggung sederhana. Terdapat tiang-tiang kayu yang kokoh menopang bangunan. Rumah tersebut memiliki atap yang miring, terbuat dari sirap atau genteng. Di bagian depan terdapat pendopo yang luas, dengan lantai kayu yang mengkilap. Dindingnya terbuat dari anyaman bambu atau papan kayu.
Di belakang pendopo terdapat ruang keluarga dan kamar-kamar tidur. Di bagian belakang rumah terdapat dapur yang terpisah, serta mungkin sebuah sumur untuk sumber air.
Kesenian dan Kebudayaan Betawi: Adat Istiadat Betawi
Kesenian tradisional Betawi merupakan cerminan kekayaan budaya dan sejarah masyarakat Betawi. Berbagai jenis kesenian telah berkembang dan diwariskan turun-temurun, memperkaya khazanah budaya Indonesia. Kesenian ini tidak hanya sekadar hiburan, tetapi juga berperan penting dalam menjaga identitas dan nilai-nilai sosial budaya masyarakat Betawi.
Berbagai Jenis Kesenian Tradisional Betawi
Kesenian Betawi memperlihatkan keberagaman dan keunikannya melalui berbagai bentuk ekspresi seni. Beberapa di antaranya yang cukup populer dan masih lestari hingga kini antara lain Lenong, Gambang Kromong, Sisingaan, dan Keroncong Betawi. Masing-masing jenis kesenian memiliki ciri khas tersendiri, baik dari segi musik, tari, maupun lakon yang dibawakan.
Jenis Kesenian, Alat Musik, dan Ciri Khasnya
Jenis Kesenian | Alat Musik | Ciri Khas |
---|---|---|
Lenong | Gamelan, rebana, saron, kendang | Pertunjukan teater komedi tradisional Betawi yang diiringi musik gamelan. Biasanya berisi dialog jenaka dan kritik sosial. |
Gambang Kromong | Gambang, kromong, kecapi, suling, rebab | Musik yang memadukan unsur Tionghoa dan Melayu. Ciri khasnya terletak pada irama yang dinamis dan meriah. |
Sisingaan | Rebana, kendang, gong | Tari yang menyerupai singa, biasanya ditampilkan dalam acara-acara perayaan. Gerakannya enerjik dan atraktif. |
Keroncong Betawi | Keroncong, ukulele, gitar | Musik keroncong yang bertempo lambat dan bernuansa melankolis, seringkali bertemakan romantisme. |
Peran Kesenian Tradisional Betawi dalam Menjaga Kelestarian Budaya
Kesenian tradisional Betawi memiliki peran yang sangat vital dalam melestarikan budaya Betawi. Kesenian ini menjadi media untuk mentransfer nilai-nilai budaya, tradisi, dan sejarah kepada generasi muda. Melalui pertunjukan-pertunjukan kesenian, nilai-nilai seperti kebersamaan, kekeluargaan, dan kearifan lokal dapat diwariskan secara efektif dan menarik.
Tantangan dalam Melestarikan Kesenian Tradisional Betawi di Era Modern
Di era modern, kesenian tradisional Betawi menghadapi berbagai tantangan. Perkembangan teknologi dan budaya globalisasi mengakibatkan minat generasi muda terhadap kesenian tradisional menurun. Kurangnya regenerasi seniman, minimnya dukungan pembiayaan, dan kurangnya akses bagi masyarakat untuk menikmati kesenian ini juga menjadi kendala yang signifikan. Persaingan dengan hiburan modern juga membuat kesenian tradisional Betawi terpinggirkan.
Kesenian Betawi sebagai Refleksi Nilai-Nilai Sosial Budaya Masyarakat Betawi
Kesenian Betawi tidak hanya sekadar hiburan, tetapi juga merupakan refleksi dari nilai-nilai sosial budaya masyarakat Betawi. Misalnya, Lenong seringkali menyajikan satire dan kritik sosial yang merefleksikan kehidupan masyarakat Betawi. Gambang Kromong menunjukkan akulturasi budaya yang kaya dan harmonis. Sementara Sisingaan menunjukkan semangat kebersamaan dan kegembiraan dalam perayaan.
Kesenian-kesenian ini secara keseluruhan mencerminkan kearifan lokal, toleransi, dan kehidupan bermasyarakat yang harmonis di kalangan masyarakat Betawi.
Makanan Khas Betawi
Kuliner Betawi merupakan cerminan kekayaan budaya dan sejarah masyarakat Betawi. Berbagai hidangan lezatnya merupakan perpaduan unik dari berbagai pengaruh, menciptakan cita rasa yang khas dan sulit ditemukan di tempat lain. Berikut ini akan dibahas beberapa makanan khas Betawi yang populer, beserta bahan-bahan, cara pembuatan, sejarah, dan pengaruh budaya yang mempengaruhinya.
Makanan Khas Betawi yang Populer
Beberapa makanan khas Betawi yang populer dan mudah ditemukan meliputi Kerak Telor, Soto Betawi, Gabus Pucung, Asinan Betawi, dan Dodol Betawi. Masing-masing hidangan memiliki keunikan rasa dan cara pembuatan yang berbeda, mencerminkan keragaman budaya Betawi.
Daftar Makanan Khas Betawi, Bahan, dan Cara Pembuatan
Berikut ini daftar beberapa makanan khas Betawi beserta bahan-bahan dan cara pembuatannya secara umum. Perlu diingat bahwa resep dapat bervariasi antar keluarga atau penjual.
- Kerak Telor: Beras ketan, telur ayam, ebi, bawang merah, bawang putih, daging ayam suwir, dan rempah-rempah. Cara pembuatannya melibatkan mencampur semua bahan kecuali telur, kemudian dimasak di atas wajan tanah liat hingga membentuk kerak. Telur kemudian dituangkan di atasnya dan dimasak hingga matang.
- Soto Betawi: Daging sapi, santan, air, serai, lengkuas, jahe, bawang merah, bawang putih, kemiri, ketumbar, merica, dan daun jeruk. Daging sapi direbus hingga empuk, kemudian disiram dengan kuah santan yang telah diberi rempah-rempah. Disajikan dengan nasi, emping, dan perkedel.
- Gabus Pucung: Ikan gabus, buah pucung (buah kluwak), santan, kunyit, jahe, lengkuas, dan rempah-rempah lainnya. Ikan gabus dimasak dengan bumbu dan buah pucung yang memberikan rasa dan warna khas. Proses fermentasi buah pucung membutuhkan waktu dan keahlian khusus.
Sejarah dan Asal-Usul Makanan Khas Betawi
Sejarah dan asal-usul makanan khas Betawi seringkali sulit ditelusuri secara pasti, namun banyak yang berakar dari kebiasaan dan adaptasi masyarakat Betawi terhadap lingkungan dan bahan makanan yang tersedia. Misalnya, Kerak Telor dipercaya terinspirasi dari makanan Tionghoa, sementara Soto Betawi merupakan perpaduan cita rasa lokal dengan pengaruh kuliner luar.
Pengaruh Budaya Lain terhadap Kuliner Betawi, Adat istiadat betawi
Kuliner Betawi merupakan perpaduan yang kaya dari berbagai pengaruh budaya. Pengaruh Tionghoa terlihat jelas pada beberapa makanan seperti Kerak Telor dan Kue Ku. Pengaruh Arab terlihat pada penggunaan rempah-rempah tertentu dan teknik memasak. Sementara itu, pengaruh Melayu dan Eropa juga turut memberikan warna pada cita rasa dan teknik pengolahan makanan Betawi.
Resep Kerak Telor
Bahan-bahan:
- 100 gram beras ketan, rendam 2 jam
- 2 butir telur ayam
- 25 gram ebi, haluskan
- 2 siung bawang merah, cincang halus
- 1 siung bawang putih, cincang halus
- 25 gram daging ayam suwir
- Sedikit garam, merica, dan gula pasir
- Minyak goreng secukupnya
Cara Membuat:
- Sangrai beras ketan hingga setengah matang.
- Campur beras ketan dengan ebi, bawang merah, bawang putih, daging ayam, garam, merica, dan gula pasir.
- Panaskan wajan tanah liat, beri sedikit minyak goreng.
- Masukkan campuran beras ketan ke dalam wajan, tekan-tekan hingga membentuk kerak tipis.
- Pecahkan telur di atas kerak, masak hingga matang.
- Sajikan selagi hangat.
Penutupan Akhir

Adat Istiadat Betawi bukan sekadar kumpulan tradisi, melainkan cerminan identitas dan jati diri masyarakat Betawi. Memahami dan melestarikannya berarti menjaga warisan budaya yang berharga bagi Indonesia. Semoga pemaparan ini memberikan wawasan yang lebih dalam tentang kekayaan budaya Betawi dan menginspirasi kita untuk turut serta dalam pelestariannya.
heri kontributor
25 Jan 2025
Adat Betawi Modern: Tradisi di Era Baru. Lebih dari sekadar warisan leluhur, adat Betawi terus bertransformasi, beradaptasi dengan dinamika zaman tanpa kehilangan akarnya yang kuat. Dari pernikahan adat yang masih dirayakan hingga kuliner Betawi yang berinovasi, kita akan melihat bagaimana tradisi ini tetap hidup dan relevan di tengah modernitas Jakarta. Eksplorasi ini akan mengungkap bagaimana …
admin
23 Jan 2025
Upacara Adat Betawi merupakan warisan budaya yang kaya dan unik, mencerminkan kehidupan masyarakat Betawi dari masa lalu hingga kini. Berbagai upacara adat, dari kelahiran hingga kematian, diwarnai dengan simbolisme dan ritual yang sarat makna. Tradisi ini menunjukkan ketahanan budaya Betawi di tengah arus modernisasi, serta keindahan kearifan lokal yang patut dijaga dan dilestarikan. Artikel ini …
25 Jan 2025 3.202 views
Latest artinya terbaru, terkini, atau paling mutakhir. Kata ini sering digunakan untuk menekankan sesuatu yang baru saja muncul atau dirilis, baik dalam konteks berita, teknologi, mode, maupun bidang lainnya. Pemahaman mendalam tentang arti dan penggunaannya sangat penting untuk menghindari kesalahan komunikasi dan menyampaikan informasi dengan tepat. Dalam uraian berikut, kita akan mengeksplorasi berbagai konteks penggunaan …
24 Jan 2025 840 views
Cara menulis daftar pustaka dari jurnal online merupakan keterampilan penting bagi akademisi dan peneliti. Menulis daftar pustaka yang benar dan akurat menunjukkan kredibilitas karya tulis dan menghormati karya orang lain. Panduan ini akan memberikan langkah-langkah praktis dan contoh konkret untuk membantu Anda menguasai teknik penulisan daftar pustaka dari jurnal online, mencakup berbagai gaya penulisan seperti …
25 Jan 2025 771 views
5 Contoh Ancaman di Bidang Ideologi Negara merupakan isu krusial yang perlu dipahami. Era digital telah mempermudah penyebaran ideologi yang bertentangan dengan nilai-nilai kebangsaan, mengancam persatuan dan kesatuan. Oleh karena itu, memahami ancaman-ancaman ini, seperti radikalisme, separatisme, dan propaganda, sangat penting untuk menjaga keutuhan bangsa. Ancaman ideologi berupaya menggoyahkan pondasi negara dengan berbagai cara. Pemahaman …
04 Feb 2025 559 views
Kasus Pagar Laut Tangerang menjadi sorotan karena kompleksitas isu yang ditimbulkannya. Pembangunannya memicu perdebatan sengit, mencakup aspek hukum, teknis, lingkungan, dan sosial ekonomi masyarakat sekitar. Analisis mendalam diperlukan untuk memahami dampaknya secara menyeluruh, mulai dari sejarah pembangunan hingga potensi solusi untuk permasalahan yang ada. Dari tujuan awal pembangunan yang bertujuan melindungi wilayah pesisir dari abrasi …
28 Jan 2025 533 views
Bentuk Kerjasama ASEAN dalam Bidang Politik antara lain mencakup mekanisme konsultasi dan dialog, perjanjian serta deklarasi politik, penyelesaian sengketa regional, dan kerjasama dengan mitra dialog. Kerjasama ini dibangun untuk menciptakan stabilitas dan perdamaian di kawasan Asia Tenggara, sekaligus memperkuat posisi ASEAN di kancah internasional. Prosesnya melibatkan berbagai instrumen, mulai dari pertemuan tingkat tinggi hingga kerja …
Comments are not available at the moment.